Masih
teringat betul kata ayah ketika aku memilih Yogyakarta sebagai kota tempat aku
belajar kelak, “ Jogja itu enak, orangnya ramah-ramah.” Aku pikir sama saja,
antara orang Jogja maupun orang Klaten, aku kira ayah berkata seperti itu
karena beliau juga orang asli original dari Jogja, ya pantaslah kalau beliau
agak narsis.
1 semester
berlalu…
Betul kata
ayah, atmosfer Kota Yogyakarta yang ramah dan istimewa benar-benar bisa aku
rasakan. Orang Jogja itu unik, selain ramah mereka juga suka menghabiskan
ke-selo-an waktunya untuk membaca, M-E-M-B-A-C-A! Ajaib, orang-orang sepuh,
bapak-bapak, ibu-ibu, mulai dari penjual gudeng di dekat kosan, penjual Aqua,
pak tukang becak, pak tukang ojek, ibu penjual bakso ojek, sampai pak penjual
mie ayam hobi membaca, yang paling sering aku lihat beliau-beliau ini setiap
pagi mengganyang berita di Koran.