Alhamdulillah, kedua orangtuaku tidak salah memilihkan
tempat belajar. Tiga tahun lalu, ketika hendak mendaftarkan diri sebagai calon
mahasiswa baru lewat jalur SNMPTN, orangtuaku berkeinginan putri bungsunya
untuk menimba ilmu di Yogyakarta.
“Ibu pengen adik ke Jogja aja, Semarang jauh lho dek, nanti
kamu pulang muntah-muntah.”
Begitu kalimat ibu yang masih aku ingat, aku memang memiliki
alergi tersendiri dengan bau solar dan asap kendaraan bermesin diesel apalagi
diperparah dengan skill menyetir
sopir bus yang lebih cocok jadi pembalap F1. Ayah sendiri hanya mengamini, manut dengan kata-kata ibu. Sekedar kau
tahu, ayahku orang Jogja, lahir di Jogja, dan sekolah di Jogja. Kakakku yang
menekuni jalur seni juga lulusan Kota Gudeg ini.
Doa orangtua memang tak terduga. Menjadikan sesuatu yang
sepertinya mustahil menjadi benar-benar terjadi. Aku resmi berstatus menjadi
mahasiswi Yogyakarta, yang konon dikenal sebagai kota pendidikan.