Minggu, 05 Januari 2014

Revisi Hidupku

            Aku telah melewati perjalanan hidup di tahun 2013, kini aku memulai memasuki lorong 2014. Alhamdulillah, puji syukur, tahun ini adalah tahun pertamaku menyandang status mahasiswa
            4 Januari, aku resmi menjadi anggota redaksi Medisina, ya Medisina.. seperti nama obat bukan? Karena memang, Medisina adalah majalah milik keluarga besar Fakultas Kedokteran UGM. Awalnnya aku ragu, apakah akan diterima di pilihan pertama. Pilihan pertamaku adalah redaksi dan yang kedua adalah pro-art. Aku tidak pandai menulis, aku juga tidak pandai menyusun kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang cantik.
            1 semester lalu, jam 7 pagi di sebuah kawasan wisata Gunung Wisata Nglanggeran, Gunung Kidul menjadi saksi bahwa aku resmi menjadi salah satu anggota keluarga besar AMSA UGM. Aku kira, AMSA hanya sebuah angan bagiku. AMSA adalah organisasi khusus untuk orang-orang keren, pikirku. Pasti sulit bagiku. Bermodal nekat, dan kemampuan basa-basi yang pas-pasan, nyatanya aku bisa menembus gerbang AMSA. Sekarang, AMSA adalah keluargaku di FK UGM, aku rasa inilah keluarga sesungguhnya, ketika aku tidak bisa datang ke acara AMSA, kakak coviceku sangat rajin menghubungi, dan menanyakan kabar ketika aku sakit. Social Environment, adalah divisi pilihan pertamaku. Alhamdulillah, ladang beramal sangat terbuka lebar disini. Mudah-mudahan aku bisa bermanfaat untuk orang banyak, lewat AMSA.
            Badan Eksekutif Mahasiswa. Lagi-lagi, karena namanya yang terdengar sangat mewah di telinga seorang mahasiswa baru, aku tertarik untuk bisa bergabung menjadi salah satu pengurusnya. Rangkaian ujian aku coba untuk kulewati, ini adalah organisasi yang tahap seleksinya paling panjang! Disinilah, jiwa seorang calon tenaga kesehatan diuji. Bagaimana tidak? Sebetulnya tantangan yang diberikan senior BEM tidak sulit, tantangan yang paling sulit adalah diri kami sendiri, ya! diri kami sendiri dengan berbagai sifat buruknya, salah satunya merasa lelah harus menunggu dan menunggu tahap seleksi selanjutnya. Aku merasa bersalah ketika tidak bisa membantu teman-teman yang berusaha keras berjualan makanan tiap pagi guna mengumpulkan dana untuk acara kami. Acara perdana, calon pengurus BEM yang menurutku, mereka, teman-teman BEM sangat keren, rela berjuang mati-matian demi acara ini, demi membantu saudara kami di Desa Sri Martani, Piyungan, Bantul.
         
   Satu lagi, BalairungKlass. Ini adalah keluarga pertamaku ketika aku resmi diterima menjadi mahasiswa UGM. Ya, karena kami berasal dari kota yang sama, Kota Klaten, tempat kami dulu dilahirkan, dan dibesarkan. Ternyata, ada banyak orang yang belum aku kenal, bahkan kakak kelas SMA ku sendiri. Impianku muncul kembali ketika ada salah satu kakak kelasku dulu yang bisa terbang ke Jepang, mengikuti konferensi internasional. Aku punya mimpi seperti itu, dulu hingga sekarang. Aku ingin bisa melanjutkan studi ke Swedia.

            Ada banyak mimpi yang aku inginkan untuk menjadi kenyataan. Ada banyak mimpi yang juga sudah jadi kenyataan di tahun 2013. Terimakasih Allah, terimakasih kedua orang tuaku, terimakasih sahabat dekatku dari Kebumen yang selalu menunjukkan jalan lurus kepadaku, terimakasih teman-teman PSIK 2013 yang mempercayaiku sebagai wakil kalian, terimakasih BalairungKlass, AMSA, BEM FK, Medisina yang mampu menerimaku apa adanya. Tidak lupa, terimakasih untuk kamu yang disana….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar