Selasa, 16 Juni 2015

Aku (Cuma) Rindu

Pernah merasa rindu/kangen? Rindu dengan keluarga, sahabat, teman dekat, atau doi? Tak perlu kamu jawab, karena jawabanmu sudah bisa ditebak. Menurut ilmu psikologi, rindu merupakan salah kebutuhan dasar manusia, hal ini dijelaskan oleh Abraham Maslow dalam bentuk Hierarki Maslow.
Hierarki Maslow

Manusia berurutan memenuhi kebutuhan hidupnya dimulai dari yang paling dasar (paling bawah) selanjutnya terus menerus menuju ke titik tertinggi yaitu aktualisasi diri.

Rasa rindu termasuk ke dalam fase ketiga dalam hierarki Maslow setelah kebutuhan fisiologis (makan, minum) dan rasa aman. Secara fisiologis, aku belum menemukan referensi terkait apa saja yang menyebabkan si “rindu” tiba-tiba muncul, bisa jadi kan karena hormon-hormon tertentu (?)

Bagi kamu yang sedang merindu, rindu = menyenangkan atau menyakitkan sih? Jawabannya bermacam-macam. Rindu bisa dianalogikan seperti garam dalam sayur, terlalu sedikit rasanya hambar, terlalu banyak keasinan, tidak enak. Intinya, bagaimana cara kita memanajemen rasa rindu akan menentukan bahagia-sedihnya kita.

Disini, aku ingin berbagi tips tentang memanajemen rasa rindu, walaupun bukan hasil penelitian ber-evidence based tapi boleh dicoba, karena poin-poin yang akan kusampaikan dibawah sudah diuji coba sejak SMP ketika mengalami masa yang disebut cinta monyet.
Photo credit : designurge.com

  1. Ikuti kegiatan/ aktifitas positif yang bermanfaat untukmu
Kesibukan bisa mengalihkan fokusmu dari rasa rindu, pilih kegiatan positif sesuai dengan kesukaanmu, kalau kamu senang dengan olahraga ikuti ekstrakurikuler yang sesuai di lingkungan sekolah/kampusmu. Siapa tahu dengan kesibukanmu ini, kamu bisa mengembangkan kemampuanmu dan berprestasi.
  1. Foto atau telepon itu relative
Kamu bisa melihat foto atau menelepon orang-orang yang sedang kamu rindukan, tapi ini relative jika hal ini justru membuatmu lebih termehek-mehek, maka jangan lakukan!
  1. Lakukan PDKT dengan Yang Maha Kuasa
Jurus ampuh segala hal, kamu bisa bercerita sesuka hatimu, bahkan hingga menangis Allah tak akan jemu mendengar ceritamu. Sampaikan doamu, Dia memiliki ribuan cara untuk menyampaikan rindumu ke orang-orang yang kamu sayang. Walau tak bisa bertemu secara fisik, bertemu lewat doa, masih bisa kan?

Rasa rindu memang diciptakan Allah bukan karena ke-tidak-sengaja-an-Nya, senang sedih yang diakibatkan rasa rindu juga tergantung cara kita menyikapinya. Innallaha Ma’anna  “Jangan bersedih , sesungguhnya Allah bersama kami” (At-Taubah: 40)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar